Generasi Milenial Menjadi Incaran Para Pelaku Properti


Generasi Milenial Menjadi Incaran Para Pelaku Properti - Pameran bertajuk Indonesia Properti Expo 2017 yang akan digelar di Hall A-B, Jakarta Convention Center, Jakarta pada 11-19 Februari 2017 fokus menyasar segmen generasi milenial. Direktur Utama PT Ad-House Indonesia Cipta Soedirman Zakaria sebagai penyelenggara expo tersebut mengatakan segmen pasar generasi milenial menjadi tantangan tersendiri.

"Faktor lokasi, gaya hidup, luas, dan fasilitas yang ditawarkan lingkungan sekitar menjadi pertimbangan dalam menentukan hunian masa depan bagi generasi milenial," katanya pekan lalu.
Oleh karena itulah, pihaknya yang menjadi penyelenggara pameran properti secara regular sejak 1992 itu kembali menggelar pameran properti selama sembilan hari untuk menciptakan dan meningkatkan peluang pasar properti di Tanah Air.

Pihaknya menerapkan "revenue management strategies" untuk menjadikan pameran Indonesia Properti Expo yang dikelolanya menjadi tepat sasaran. "Melihat cara generasi milenial di Indonesia dalam memilih hunian memang menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan kami," katanya.

Sementara itu, Managing Director PT Adhouse Indonesia Cipta Igad Permana menambahkan bahwa hasil analisis dari kuisioner yang diisi oleh pengunjung pameran serupa sebelumnya menunjukkan bahwa 92% pengunjung merasa sangat puas terhadap pameran yang sudah mereka adakan pada Februari dan Agustus 2016.

"Semoga event di Februari ini memberikan manfaat bagi masyarakat yang menginginkan hunian yang layak dan harga terjangkau," ujarnya.

Sebagai daya tarik, pihaknya menyediakan grand prize 1 unit mobil dan hadiah menarik lainnya yang akan diundi bagi pengunjung yang menghadiri pameran Indonesia Properti Expo mendatang. "Hanya dengan mengisi data pada pintu masuk, akan berkesempatan mengikuti undian di akhir acara," kata Igad.

Pameran itu akan diikuti 120 peserta hunian nonsubsidi dan 100 peserta hunian bersubsidi, dengan menampilkan 700 proyek properti yang tersebar di berbagai penjuru nusantara. Proyek yang ditampilkan meliputi apartemen, kondotel, pergudangan, rumah, dan pertokoan yang tersebar di lokasi strategis yang diharapkan dapat menarik daya beli generasi milenial.

Lokasi itu meliputi Jabodetabek, Karawang, Cikampek, Sumedang, Sukabumi, Bogor, Banten, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Jombang, Bali, Balikpapan, Bintan, Makassar, Palembang, Banjarmasin, dan kota-kota besar lainnya.

Pameran ini mendapat dukungan dari DPD REI DKI Jakarta, Kementerian PUPERA, dan Kementerian BUMN. BTN pun turut andil dalam penyelenggaraan pameran Indonesia Properti Expo dengan menjadi "official bank" yang memberikan penawaran suku bunga rendah 4,67% fixed untuk 1 tahun.

Pihaknya menargetkan sebanyak 400.000 pengunjung yang berasal dari masyarakat konsumen produk properti, pengusaha kontraktor, konsultan dan perbankan, pejabat pemerintah, serta pimpinan lembaga tinggi negara lainnya.

Aktivitas sektor properti yang pada 2016 tingkat pertumbuhannya sempat mengalami kecenderungan melambat, saat ini dinilai mulai aktif kembali dan diharapkan tahun ini dapat terus melesat.
"Aktivitas properti triwulan IV 2016 dinilai sedikit membaik dibandingkan tahun lalu, baik pengembang maupun konsumen sudah lebih aktif di tengah kelesuan makroekonomi," kata Head of Advisory Jones Lang LaSalle (konsultan properti) Vivin Harsanto di Jakarta, sebagaimana disalin dari Antara.

Untuk itu, Vivin Harsanto juga mengutarakan harapannya agar pada 2017 para pengembang juga bisa lebih berhati-hati dalam strategi. Hal tersebut, lanjutnya, agar strategi properti yang dijalankan juga mampu menstimulasi para calon konsumen untuk lebih aktif bertransaksi.

Sementara itu, Country Head JLL Indonesia Todd Lauchlan mengemukakan, masih banyak minat para investor asing untuk masuk ke pasar properti Indonesia.

"Investor dari sejumlah negara di Asia seperti China, Jepang, Hong Kong, dan Singapura berdatangan untuk berinvestasi di Indonesia di mana kami melihat hal ini positif seiring dengan bertambahnya lapangan pekerjaan, juga memicu daya saing dari para pengembang lokal," kata Todd Lauchlan.

Menurut dia, Republik Indonesia yang memiliki jumlah populasi yang masif dinilai akan mempunyai potensi untuk pembangunan hunian vertikal, hunian horizontal, dan ritel.

Sebelumnya, Managing Director Singapore and Southeast Asia JLL Chris Fossick menyatakan, kesempatan investasi properti di ASEAN terindikasi kuat di kawasan Asia Tenggara tersebut, seperti di Vietnam dan Indonesia.

Komentar